Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Madiun, KH. Mustaqim Basyari meminta seluruh anggotanya untuk tidak menggunakan identitas NU dalam setiap kegiatan politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
“NU memberikan sikap instruksi dari cabang sampai ranting, jangan sampai semua membawa nama NU. Biar adem,” kata tokoh ulama yang akrab disapa Kyai Taqim saat diwawancarai di kediamannya beberapa waktu lalu.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah al-Basyariyah Pilangkenceng ini, menegaskan, PCNU juga tidak akan menentukan arah dukungan kepada pihak manapun pada Pilkada 2024.
“Masyarakat Kabupaten Madiun sudah dewasa dan mulai pinter. Bisa membeda-bedakan pemimpin yang baik itu seperti apa. Bisa menilai. Jika ada organisasi yang tidak cocok sama calon A, biasanya dia diam,” ujar tokoh kharismatik ini.
Disinggung potensi gesekan antar pendukung pasangan calon kepala daerah, Kyai Taqim memastikan proses Pilkada 27 Nopember 2024 mendatang dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Rakyat mulai cerdas. Yang membuat menjadi ramai, karena diomong. Biasanya orang yang banyak ngomong itu tidak punya prinsip. Orang yang punya prinsip yang bagus emoh ngomong,” ungkapnya.
Meski demikian, Ia mengajak masyarakat Kabupaten Madiun tetap menjaga persatuan. “Masyarakat harus dewasa, meski beda pilihan, namun tetap rukun. “Rukun iku digondeli (dipegang), rukun iku penting. Kunci keberhasilan itu kecuali rukun gak enek (tidak ada),”katanya.
Kyai Taqim sepakat, jajaran TNI, Polri, ASN serta penyelenggara Pilkada tidak menyimpang dari aturan dan tetap menjaga netralitas.
“Soal netralitas, memang aturannya harus netral. Marahi geger iku karena tidak nurut aturan. Sejak jaman nabi Adam,” tandasnya.
Pemungutan suara Pilkada 2024 akan diselenggarakan pada 27 November 2024. KPU Kabupaten Madiun telah menetapkan pasangan Hari Wuryanto – Purnomo Hadi (Harmonis) dan Ahmad Dawami Ragil Saputro – Sandhika Ratna Ferryantiko (Menyala) sebagai peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Madiun 2024, Minggu (22/9/2024).
Paslon Harmonis didukung oleh 12 partai politik (parpol), terdiri dari enam parpol parlemen dan enam parpol non parlemen. Mulai dari Golkar, PKB, PKS, Nasdem, Hanura, PKN, Ummat, Gelora, Garuda, PAN, dan PSI.
Sementara Paslon Menyala, hanya diusung oleh dua parpol, yakni PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.