Madiun – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Madiun menggelar acara Ngaji Organisasi sebagai puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-11 tahun 2025. Acara yang dihadiri oleh seluruh elemen NU dan Pemerintah Daerah ini berlangsung khidmat pada Jumat, 24 Oktober 2025, bertempat di Gedung NU Center.
Kegiatan tersebut dihadiri lengkap oleh Jajaran PCNU beserta Badan Otonom (Banom), Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Madiun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Madiun.
KH. Moh. Munir, Lc., M. Ag., Ketua PCNU Kabupaten Madiun, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Madiun. Setelah melakukan absensi pengurus MWCNU se-Kabupaten Madiun, beliau secara khusus menyoroti kerja sama yang harmonis dan sinergi yang terjalin antara PCNU dan Pemkab Madiun, terutama dalam menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan keislaman, termasuk HSN tahun ini.
Apresiasi positif juga disampaikan oleh dr. H. Purnomo Hadi, M. Ak., Wakil Bupati Madiun. Beliau menegaskan dukungan penuh Pemkab Madiun terhadap setiap kegiatan PCNU dan semua kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat Madiun, khususnya warga Nahdliyin.
Pesan Sentral Hadratusyekh: “Berpikir Apa yang Kita Berikan”
Inti acara diisi dengan mauidhoh (nasihat keagamaan) yang disampaikan oleh Dr. KH. Abdullah Samsul Arifin, M. HI., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Kiai yang akrab disapa Gus Aab ini mengingatkan kembali pesan penting Hadratusyekh Hasyim Asy’ari mengenai peran NU bagi masyarakat. Pesan tersebut mencakup kewajiban NU untuk mengurus orang-orang fakir, memberdayakan kaum dhuafa, serta mendorong peran aktif dari orang-orang yang memiliki kekuasaan, mulai dari tingkat bawah hingga tingkat atas, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Gus Aab juga menyampaikan pesan motivasi organisatoris: “Jangan khawatir untuk ‘nempel’ pada kemuliaan dan keberkahan Jamiyah NU di tingkatan manapun. Jangan berpikir apa yang kita dapat dari jamiyah, namun berpikirlah apa yang kita bisa untuk jamiyah, sebagai bentuk khidmah kepada Jamiyah,” pesannya.
Lebih lanjut, Gus Aab menegaskan filosofi bahwa Agama dan Kekuasaan itu ibarat saudara kandung. Agama berfungsi sebagai pondasi, sementara kekuasaan menjadi penjaganya. Hal ini sejalan dengan sinergi yang telah ditunjukkan oleh PCNU dan Pemkab Madiun dalam setiap kegiatan keislaman di ranah Kabupaten Madiun.
Puncak acara HSN ke-11 ini diharapkan semakin memantapkan komitmen warga Nahdliyin untuk berkhidmah kepada NU, sekaligus memperkuat kolaborasi strategis antara ulama dan umara demi kemaslahatan umat. (Rendi/Anam/Ainnu)










